Penelitian Korelasional

5 min read

Penelitian Korelasional Adalah

Terdapat alasan mendasar mengapa penelitian korelasional lebih diutamakan ilmuwan (peneliti) dalam hubungan statistik antara variabel daripada penelitian eksperimen. Diantaranya adalah peneliti tidak percaya bahwa hubungan statistik merupakan hubungan kausal. Dimana istilah variabel independen dan variabel dependen tidak berlaku untuk jenis penelitian ini.

Daftar Isi

Pengertian

Penelitian korelasional adalah penelitian yang menilai hubungan statistik (korelasi) antara dua variabel sehingga variabel lainnya bisa dikendalikan atau bisa juga diacuhkan.

Makna dari korelasi itu sendiri adalah asosiasi, dimana dua variabel bisa terkait hingga sedalam dan seluas apa. Terdapat tiga kemungkinan hasil pada penelitian korelasional, yakni: tidak ada korelasi, korelasi negatif dan korelasi positif.

Tidak Ada Korelasi 

Maksud dari tidak ada korelasi adalah terjadinya transformasi pada sebuah variabel satu tidak akan menimbulkan efek sama sekali kepada variabel lainnya. Sehingga kedua variabel tersebut tidak ada hubungan. Contohnya adalah tidak ada hubungan sama sekali antara makan sayur banyak dan tingkat pendapatan.

Korelasi Positif

Arti dari korelasi positif adalah adanya pengurangan sebuah variabel akan berefek pada pengurangan variabel satunya dan juga penambahan satu variabel akan berpengaruh dengan penambahan variabel lainnya. Contohnya adalah memakan makanan secara berlebih akan berkorelasi positif dengan berat badan.

Korelasi Negatif

Sedangkan makna dari korelasi negatif adalah lawan dari korelasi positif, dimana terdapat penurunan pada sebuah variabel maka variabel lainnya akan terjadi penambahan, begitu juga sebaliknya.

Penjelasan Penelitian Korelasional menurut para ahli

Terdapat pengertian dari penelitian korelasional berdasarkan para ahli berikut diantaranya:

Penelitian korelasional adalah memeriksa sebuah hubungan antar variabel hingga sejauh mana dan juga meneliti hubungan satu faktor dan variasi satu dengan yang lainnya dimana hal tersebut berlandaskan pada koefisien korelasi, hal tersebut merupakan pendapat dari Suryabrata (1994).

Berdasarkan pernyataan Fraenkel dan Wallen (2008), Penelitian korelasi merupakan bagian dari penelitian deskripsi, ini dikarenakan pada penelitian korelasi ilmuwan akan berusaha untuk mendeskripsikan situasi yang telah terjadi. Pada penelitian ini, ilmuwan akan berjuang untuk mendeskripsikan kejadian dan situasi aktual dengan latar belakang penelitian kuantitatif yang digambarkan pada variabel.

Emzir (2009) berpendapat Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilaksanakan pada banyak aspek kehidupan, misalnya adalah pada lingkungan sosial, ekonomi dan pendidikan. Penelitian korelasional memiliki batas yang telah ditetapkan, hal tersebut adalah pemaknaan pada hubungan setiap variabel saja. Penelitian korelasional juga tidak membahas hubungan sebab akibat, namun penelitian ini dapat digunakan untuk bahan referensi penelitian yang akan datang pada penelitian eksperimen.

Cermati juga: Teknik Pengumpulan Data

Macam Penelitian Korelasional

Agar lebih memahami mengenai penelitian korelasional, berikut merupakan macam desainnya:

Studi Hubungan

Desain penelitian korelasional studi hubungan merupakan upaya untuk memperoleh pengertian mengenai aspek atau variabel apa saja yang berkaitan dengan variabel lain yang lebih rumit. Contohnya adalah variabel pada bidang pengembangan diri, psikologi dan motivasi.

Pertimbangan dalam studi hubungan tidak semerta dihilangkan begitu saja, karena dibutuhkan pemeriksaan dan pertimbangan lebih lanjut.

Studi Prediksi

Pada desain ini jika variabel mempunyai keterkaitan yang sangat berpengaruh maka nilai pada sebuah variabel dapat dipakai untuk memperkirakan nilai pada variabel lainnya. Contohnya adalah nilai atau ranking pada pendidikan SMA maka bisa digunakan untuk memperkirakan nilai atau hasil di bangku Kuliah.

Studi prediksi ini bisa dipakai untuk memperlancar penarikan sebuah kesimpulan tentang individu, ini bisa digunakan juga untuk menentukan atau menyeleksi sebuah individu.

Meskipun begitu studi prediksi perlu variabel lain berupa kombinasi dan kriteria agar dalam menarik kesimpulan lebih akurat.

Korelasi Multivariat

Pada desain korelasi multivariat akan memakai teknik penilaian dan investigasi mengenai level keterkaitan antara tiga variabel campuran atau lebih. Ada dua teknik dalam korelasi multivariat, diantaranya adalah:

Regresi Ganda atau (Multiple Regression)

Teknik ini dipakai untuk memperkirakan sebuah kejadian yang rumit, sebab bila hanya memakai satu aspek (variabel prediktor) maka hasil yang didapat akan cenderung kurang tepat. Dengan beragam data yang dimiliki, maka akurasi dan ketepatan perkiraan akan semakin tinggi. Salah satunya adalah dengan memakai dua atau lebih gabungan varian variabel prediktor.

Korelasi Kanonik

Pada teknik ini sejatinya hampir mirip dengan regresi ganda, yakni menggabungkan berbagai varian variabel untuk memperkirakan sebuah hasil. Tetapi berbeda dengan regresi ganda, pada korelasi kanonik aktivitasnya akan menghubungkan lebih dari satu kriteria variabel.

Manfaat lain dari korelasi kanonik adalah untuk mempermudah menjawab pertanyaan. Dimana berbagai variabel kriteria akan bisa diperkirakan oleh variabel prediktor. Ini mengakibatkan korelasi kanonik dapat diasumsikan sebagai penjabaran lebih dalam dari regresi ganda.

Secara efektif, korelasi ini bisa dipakai pada penelitian eksplorasi, dimana dimanfaatkan untuk menyeleksi variabel yang berhubungan.

Ciri Penelitian Korelasional

Terdapat karakteristik atau ciri dari penelitian korelasional, ini merupakan tanda perbedaan dari penelitian lainnya, berikut diantaranya.

  • Penelitian korelasional akan pas jika dipakai pada variabel yang diteliti memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Dimana metode eksperimental tidak bisa menanganinya.
  • Penilaian pada penelitian korelasional dapat digunakan pada banyak variabel yang saling berkaitan secara bersamaan dalam situasi nyata.
  • Hasil dari penelitian korelasional adalah level rendah dan tingginya akan berkaitan satu sama lain.
  • Pada penelitian ini bisa dimanfaatkan untuk memperkirakan suatu variabel berlandaskan variabel bebas.
  • Keunggulan dari penelitian korelasional adalah penelitian ini sanggup menganalisis keterkaitan antara banyak variabel secara simultan atau bersamaan, dapat juga mendapatkan informasi mengenai tingkat kelebihan pada hubungan antar variabel.

Cara Menuliskan Penelitian Korelasional

Untuk membuat penelitian korelasional perlu beberapa langkah konkrit diantaranya adalah:

Menentukan Masalah

Masalah yang ditentukan pada penelitian korelasional harus berlandaskan alur perilaku kejadian yang rumit dan memerlukan pengetahuan yang kompleks. Selain itu variabel yang digunakan harus berlandaskan pemikiran yang matang, seperti lolos logika dan teori. Dimana variabel mempunyai keterkaitan satu sama lain.

Terdapat tiga bentuk masalah utama yakni: Apakah variabel Y berhubungan dengan variabel X?, Seberapa kuat variabel Y memperkirakan variabel X?, Apa kaitan antara prediksi yang diciptakan dengan jumlah variabel?

Studi Kepustakaan

Sesudah memutuskan masalah, peneliti akan beranjak pada aktivitas studi kepustakaan. Pada aktivitas ini peneliti akan memperoleh dugaan sementara dari landasan teori dan kerangka berpikir. Hal tersebut bermanfaat agar peneliti bisa memahami sebuah penelitian sehingga bisa mengatur dan memakai beragam pustaka yang sesuai dengan penelitian.

Banyaknya sumber yang didapat dari proses ini adalah dengan mengumpulkan penelitian sejenis dari laporan penelitian, koran, buku, seminar, tulisan ilmiah dan jurnal

Metodologi Penelitian

Berikutnya adalah memutuskan metodologi penelitian apa yang sesuai. Pada langkah ini peneliti dituntut untuk menentukan subjek penelitian dan mencari metode pengolahan informasi/data yang sesuai. Penentuan subjek harus berdasar pada apa yang menjadi fokus penelitian dan bisa tidaknya dinilai pada variabel.

Sebisa mungkin subjeknya bersifat homogen sehingga keterkaitan tidak akan jauh. Karena apabila subjek yang dipilih terdapat perbedaan yang signifikan akan menghilangkan korelasinya.

Pengumpulan data

Penghimpunan data pada penelitian bisa juga disebut instrumen penelitian, dan dari cara pemakaiannya bisa untuk kepentingan tertentu. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada tautan di atas mengenai instrumen penelitian.

Pada konteks penelitian korelasional penilaian sebuah variabel dapat dilaksanakan dengan durasi lebih singkat. Sementara pada penelitian prediktif, dalam penilaiannya variabel prediktor dituntut untuk adanya jeda waktu sebelum adanya variabel kriteria.

Analisis Data

Metode yang bisa diterapkan pada analisis data pada penelitian korelasional adalah dengan menghubungkan hasil penilaian sebuah variabel dengan hasil variabel lainnya. Teknik yang bisa dipakai dalam penelitian ini adalah teknik bivariat, dimana dengan teknik ini jenis informasi/datanya harus relevan dan bisa dimanfaatkan untuk mengkalkulasikan level keterhubungan setiap variabel satu dengan lainnya.

Sementara itu pada penelitian prediktif, teknik yang dapat dipakai adalah analisis regresi, dimana hal tersebut dipakai untuk memahami level kinerja prediktif variabel prediktor kepada variabel kriteria. Walaupun begitu, analisis korelasi dapat juga digunakan untuk dua variabel saja.

Bentuk laporan dari hasil analisis akan berupa nilai koefisien regresi dengan level pengaruhnya, selain proporsi variansi yang diberikan oleh variabel bebas kepada variabel terikat.

Berdasarkan penuturan (Syamsudin dan Vismaia, 2009:25) Penafsiran data dalam penelitian korelasional dilakukan apabila ada dua variabel berkaitan maka akan memperoleh hasil koefisien korelasi dengan atribut (r). Keterkaitan variabel ditafsirkan dengan nilai -1 hingga +1. Maksud dari nilai negatif adalah korelasi negatif yang variabelnya saling berlawanan, sementara nilai positif mempresentasikan korelasi positif yang variabelnya saling menuju ke hasil yang sama.

Kesalahan Dalam Penelitian Korelasional

Kesalahan yang kerap terjadi pada penelitian bisa dilihat di bawah, tentang kesalahan ini diungkapkan bertujuan agar peneliti tidak terjebak pada kesalahan, sehingga penelitian bisa lebih efektif dan efisien.

  • Dalam penentuan statistik, peneliti tidak kritis sehingga kurang tepat.
  • Peneliti beranggapan bahwa korelasi adalah sebab akibat.
  • Peneliti berpijak pada pendekatan yang sederhana atau (shotgun approach) sekali tembak
  • Studi validitas silang tidak dilaksanakan oleh peneliti.
  • Pemilihan analisis multivariat dan bivariat yang kurang bijak.
  • Salah interpretasi peneliti pada pengaruh praktis dalam statistik studi.
  • Dalam memakai analisis jalur peneliti tidak melakukan peninjauan anggapan/asumsi (teori).
  • Dalam memilih sebuah variabel kausal peneliti tidak bisa melakukanya ketika merencanakan sebuah analisis jalur.

Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Korelasional

Kelebihan

  • Kinerja penelitian korelasional mampu untuk mempelajari keterkaitan antar variabel secara simultan atau bersamaan.
  • Dapat menyediakan data mengenai level kekuatan keterkaitan antar variabel yang diteliti.
  • Penelitian bisa digunakan untuk menanggulangi masalah yang berhubungan dengan lingkungan sosial, pendidikan dan ekonomi.
  • Selain itu bermanfaat juga untuk mengidentifikasi banyak variabel dengan intensif.
  • Penelitian korelasional juga bisa memperkirakan yang ada tanpa memerlukan sampel dengan jumlah banyak.

Kekurangan

  • Hasil yang didapat dari penelitian korelasional hanya bisa melakukan identifikasi suatu hal yang terkait dengan lainnya, tidak bisa memberikan keterkaitan yang bersifat sebab akibat.
  • Jika diadu dengan penelitian eksperimental, penelitian ini cenderung lebih longgar pengawasannya.
  • Alur keterkaitannya kerap kali tidak jelas dan kurang tepat.
  • Dalam pendekatannya, penelitian sering terjebak dengan pendekatan sekali tembak, yakni melakukan input data tanpa melaksanakan penentuan dan memakai setiap tafsiran yang berguna.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas bisa dikatakan perhubungan dalam penelitian korelasional merupakan hal yang diupayakan dalam penelitian ini.

Secara sederhana pola hubungan tidak hanya reflektif tapi juga mengandalkan logika yang tidak biasa, namun yang perlu digaris bawahi adalah pola hubungan dalam penelitian korelasional adalah saling berhubungan bukan berarti itu sebab akibat.

Laporan Penelitian

Harys
3 min read

Analisis Data

Harys
8 min read

Purposive Sampling

Harys
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *