Penelitian Studi Kasus

6 min read

Pengertian penelitian studi kasus adalah

Penelitian studi kasus sering digunakan oleh peneliti itu memeriksa dan mendalami suatu permasalah. Dimana didalamnya mencakup ‘kasus’ dari suatu individu, grup, kelompok masyarakat, peristiwa, dan sikap individu akan sesuatu dengan memperitmbangkan konteks tempat dan waktu

Daftar Isi

Pengertian

Studi kasus adalah studi spesifik mengenai subjek tertentu seperti individu, organisasi, kelompok, tempat, peristiwa, atau kejadian fenomena. Studi kasus kerap kali dipakai pada penelitian pendidikan, bisnis, sosial dan klinis (clinical).

Desain penelitian studi kasus seringkali melibatkan dan memakai metode kualitatif, meskipun begitu pada metode kuantitatif terkadang juga digunakan di penelitian studi kasus. Keunggulan dan kenapa studi kasus digunakan adalah karena jenis penelitian ini sangat unggul dalam membandingkan, mendeskripsikan, mengevaluasi dan memahami faktor apa saja yang berbeda dari sebuah masalah penelitian.

Pengertian menurut para ahli

Menurut Feagin, Orum, & Sjoberg, Studi kasus merupakan metode penelitian yang memerlukan analisa dari berbagai macam perspektif dan bukan berpusat pada satu individu saja (objek penelitian). Selain itu peneliti juga harus fokus pada faktor lain pada grup yang berhubungan dengan objek penelitian, ini berguna agar kedalaman informasi bisa lebih kuat.

Menurut Yin (1996), Studi kasus bisa dideskripsikan sebagai aktivitas penemuan fakta dan pengetahuan empiris untuk meneliti banyak kejadian yang sesuai dengan konteksnya. Berdasarkan pemaparan Yin ini juga mengatakan bahwa studi kasus dapat diimplementasikan pada kejadian dan konteks yang memiliki batasan yang jelas. Serta terdapat sumber data yang jelas.

Studi kasus adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengetahui dan mendalam sebuah fenomena tentang individu. Selain itu studi kasus juga memerlukan sumber data/informasi yang bersumber dari cara lain (metode lain). Ini bertujuan agar data atau informasi yang didapat bisa mendalam dan luas. Berdasarkan penuturan Bimo Walgito (2010).

Berdasarkan pemaparan Pollit & Hungler (1990), studi kasus mempunyai pokok utama pada pemilihan pertanyaan yang lebih mendalam mengenai masalah. Misalnya adalah, kenapa suatu individu bertindak, berpikir, atau mencari jati diri dsb.

Pokok utama ini menurut pandangan Pollit & Hungler adalah sebuah hal yang esensial, ini dikarenakan dalam prosesnya memerlukan proses analisis yang ketat, bukan berpokok pada latar belakang status, ataupun benda yang dimilikinya.

Kapan Studi Kasus Dilaksanakan?

Studi kasus merupakan desain penelitian yang dimanfaatkan jika peneliti ingin meraih sebuah pengetahuan yang mendalam, kontekstual dan konkret mengenai subjek tertentu. Dengan penelitian studi kasus, karakteristik utama, implikasi dan makna akan lebih mudah untuk terjelahi dan diungkap.

Pada tugas akhir seperti tesis dan disertasi, studi kasus merupakan pilihan yang bijak untuk dilakukan. Karena studi kasus bisa membuat penelitian bisa lebih terfokus dan bisa lebih mudah dikelola jika waktu sangat terbatas. Inilah mengapa penelitian dengan berskala besar dan sumber daya besar lebih cocok menggunakan studi kasus.

Keunggulan dari penelitian ini adalah, peneliti bisa melaksanakan penelitian studi kasus yang rumit, dimana peneliti bisa menjelajahi satu subjek secara mendalam, atau bisa melaksanakan beberapa studi kasus untuk mengkomparasi dan menjabarkan berbagai faktor masalah penelitian yang dilakukan.

Contoh Studi Kasus

Pertanyaan penelitian Studi kasus
Apa efek ekologis dari pelepasliaran serigala? Studi kasus reintroduksi serigala di Taman Nasional Ujung Kulon
Bagaimana politisi populis menggunakan narasi tentang sejarah untuk mendapatkan dukungan? Studi kasus perdana menteri Hongaria Viktor Orbán dan presiden AS Donald Trump
Bagaimana guru dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif di kelas? Studi kasus sekolah desa yang mempromosikan pembelajaran aktif
Apa keuntungan dan kerugian utama dari ladang angin bagi masyarakat pedesaan? Studi kasus dari proyek pengembangan ladang angin Sidrap Sulawesi Tenggara
Bagaimana strategi pemasaran viral mengubah hubungan antara perusahaan dan konsumen? Studi kasus kampanye pemasaran POCO X3 NFC
Bagaimana pengalaman kerja dalam gig ekonomi menurut jenis kelamin, ras, dan usia? Studi kasus pengemudi Gojek di Semarang

Contoh Penelitian Studi Kasus

Contoh Penelitian Studi Kasus

Cara Penelitian Studi Kasus

Langkah 1: Pilih kasus

Sesudah mengetahui masalah dan bisa mengembangkan pertanyaan yang ada dalam penelitian. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah menetapkan kasus spesifik yang akan diteliti secara terfokus. Studi kasus yang baik harus meliputi beberapa hal, yakni:

    • Bisa memberikan wawasan dan pengetahuan baru atau sesuatu hal yang tidak disangka-sangka mengenai subjek penelitian.
    • Menyangkal atau membuat lebih kompleks anggapan dan teori yang sudah ada.
    • Ciptakan tindakan praktis dalam memecahkan masalah.
    • Memberikan jalan baru bagi penelitian yang ada di masa depan, mengenai topik yang berkaitan.

Penelitian studi kasus tidak seperti penelitian eksperimental atau kuantitatif yang harus ada sampel acak atau representatif. Faktanya, penelitian ini kerap kali sengaja fokus pada kasus yang tidak biasa, tersembunyi atau terabaikan, sehingga bisa memberikan wawasan baru.

Contoh studi kasus terpencil

Pada tahun 2019 Kabupaten Kebumen, ditetapkan sebagai kabupaten termiskin dibandingkan dengan rata-rata kabupaten Jawa Tengah. Ini menjadi studi kasus yang penting untuk mengetahui dan memahami penyebab kemiskinan yang sebelumnya tidak terduga di salah satu jalur strategis pariwisata dan industri genteng.

Akan tetapi, peneliti juga berhak menetapkan kasus yang lebih mewakili atau umum untuk mencontohkan pengamalan, fenomena, kejadian atau kategori tertentu.

Contoh studi kasus representatif

Pada tahun 2010, dua sosiolog menggunakan Yogyakarta sebagai studi kasus mengenai kota istimewa Indonesia yang menjadi contoh perubahan budaya kala itu.

Langkah 2: Bangun kerangka teoritis

Studi kasus pada implementasinya lebih fokus pada kerincian dan kedetailan secara konkret daripada teori, seringkali studi kasus harus mempunyai keterkaitan dengan teori yang ada di lapangan. 

Dengan begitu studi kasus bukan hanya pendeskripsian yang terkungkung, namun juga pengintegrasian pengetahuan ke dalam topik masalah penelitian. Hal tersebut juga terkadang merupakan tujuan untuk:

    • Pemberi contoh, suatu teori bisa menunjukan cara menjelaskan sebuah kasus yang sedang diinvestigasi.
    • Mengembangkan teori, teori yang bisa diungkapkan melalui konsep dan ide baru dan terbuka dengan kritik dan masukan.
    • Menantang teori, teori bisa tercipta dengan menjelajahi kasus, peneliti bisa mengganti asumsi yang sebelumnya sudah ada dan menentangnya.

Untuk bisa memastikan bahwa analisis yang dikemukakan pada sebuah kasus mempunyai dasar akademis yang kuat. Maka peneliti harus melaksanakan tinjauan pustaka terhadap sumber yang berkaitan dengan topik sehingga kerangka teoritis bisa dikembangkan. 

Langkah 3: Mengumpulkan data

Terdapat banyak metode penelitian yang bisa dipakai untuk menghimpun data mengenai subjek. Pada penelitian studi kasus cenderung lebih fokus pada data kualitatif dengan memakai metode seperti observasi, wawancara dan analisis sumber primer dan sekunder (seperti foto, koran, buku dan catatan resmi). Meskipun begitu studi kasus juga terkadang menghimpun data kualitatif.

Ada banyak metode penelitian berbeda yang dapat Anda gunakan untuk mengumpulkan data tentang subjek Anda. Studi kasus cenderung berfokus pada data kualitatif dengan menggunakan metode seperti wawancara, observasi, dan analisis sumber primer dan sekunder (misalnya artikel surat kabar, foto, catatan resmi). Terkadang studi kasus juga mengumpulkan data kuantitatif.

Contoh studi kasus metode campuran

Pada studi kasus pengembangan kincir air di sungai pada daerah pedesaan. Peneliti bisa mengumpulkan data kuantitatif mengenai tingkat keefektifan dan pendapatan bisnis listrik serta manfaatnya. Pengumpulan data kualitatif bisa mengenai pandangan dan pengalaman masyarakat lokal dan menganalisis liputan media lokal maupun nasional mengenai pengembangan kincir tersebut.

Tujuannya jelas, yakni untuk memperoleh pemahaman yang detail dan rinci mengenai kasus dan konteksnya.

Langkah 4: Jelaskan dan analisis kasusnya

Ketika menulis penelitian studi kasus, peneliti harus memadukan setiap faktor yang relevan agar gambaran mengenai subjek bisa lengkap.

Cara peneliti dalam melaporkan penemuannya, tergantung pada jenis penelitian yang dilaksanakan. Beberapa penelitian studi kasus dibuat layaknya tesis standar atau makalah ilmiah dengan beberapa bab atau bagian yang terpisah satu sama lain. Dimana hal bab tersebut bisa berisi hasil, metode dan pembahasan.

Cara lainnya bisa disusun dengan gaya yang lebih naratif, ini bertujuan agar eksplorasi kasus dari berbagai sudut dan analisis makna dan implikasinya bisa diperoleh secara maksimal. Cara ini biasanya memakai analisis wacana atau analisis tekstual.

Meskipun begitu peneliti harus memastikan bahwa terdapat rincian kontekstual mengenai kasus tersebut, kaitkan kembali dengan literatur dan teori, lalu diskusikan bagaimana hal tersebut bisa sesuai dengan pola atau perdebatan yang lebih luas.

Tujuan Studi Kasus

Berikut merupakan tujuan dari penelitian studi kasus yang perlu diketahui:

  • Mengenali masalah pokok dari sebuah kasus yang ditangani.
  • Bisa untuk analisis sebuah kasus memakai konsep teori yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan tertentu.
  • Bisa untuk mendeskripsikan keadaan suatu individu atau kasus dengan detail dan jelas. Contohnya pada bisnis, lembaga, institusi, organisasi dan individu (orang).
  • Bisa untuk mengetahui dan saran apa saja yang harus dilakukan pada sebuah kasus (masalah).

Pada bidang ilmu yang lebih khusus, terdapat tujuan dari studi kasus, berikut beberapa penjelasannya:

  • Pada bidang pengetahuan, tujuan studi kasus adalah mengakomodasi ilmuwan untuk eksperimen dan mencoba hal baru sehingga bisa memperoleh teori baru. Ilmuwan bisa menghasilkan hipotesis sesuai dengan keinginan mereka dan mengembangkan sesuai dengan studi kasus yang pas.
  • Pada bidang sosiologi, tujuan studi kasusnya merupakan mengamati dan memeriksa kegiatan sikap masyarakat mulai dari komunitas, grup, kelompok dan organisasi. Sehingga tau interaksi dan komunikasi apa yang dibangun.
  • Pada bidang psikologi, tujuan utama studi kasusnya adalah mendapatkan data mengenai perilaku, sikap, otak dan apa itu kognitif dalam diri manusia.

Jenis Studi Kasus

Secara umum studi kasus dibagi dalam beberapa jenis umum, setiap jenisnya dipilih dan digunakan berdasarkan tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Berikut beberapa jenis dari studi kasus:

Studi Kasus Ilustratif

Sifat dari studi kasus ilustratif adalah deskriptif dimana didalamnya terdapat tujuan untuk dapat menjabarkan kondisi, kejadian, peristiwa tertentu. Dengan mendeskripsikan berbagai latar masalah yang dibarengi dengan pemecahan masalah yang detail.

Studi Kasus Eksplorasi

Studi kasus ini  berfokus pada pelaksanaan dan pengimplementasian penelitian dengan skala yang besar. Fungsi dasar dari studi kasus eksplorasi adalah untuk mengenali dan mengidentifikasi pertanyaan dan menentukan jenis skala yang dipilih sebelum melanjutkan ke sesi penelitian utama.

Hal yang paling diwaspadai dari studi kasus ini adalah bahwa temuan awal mungkin bisa cukup meyakinkan, namun disini diingatkan bahwa untuk tetap skeptis sebelum menarik kesimpulan akhirnya.

Studi Kasus Kumulatif

Studi kasus ini bermanfaat untuk mempersingkat data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber pada waktu yang berbeda. Ide dari studi kasus ini adalah pada saat pelaksanaan pengumpulan penelitian terdahulu, bisa dilakukan dengan waktu dan biaya yang efisien, sehingga saat melakukan proses generalisasi tidak dilakukan berulang.

Studi kasus yang satu ini sangat berfungsi guna memperpendek informasi yang sudah dilakukan, mengumpulkan dari berbagai periode dan waktu yang sangat berbeda. Dengan tujuan studi kasus kumulatif adalah dapat digunakan guna analisis informasi yang sudah dikumpulkan untuk menyamaratakan penyelidikan masa lalu guna menghemat biaya dan waktu ketika dengan melakukan penyelidikan dengan berulang-ulang.

Critical Instance Case Studies

Maksud studi kasus ini adalah untuk memeriksa lebih dari satu sumber data sehingga sesuatu yang memiliki perbedaan kecil atau masalah yang susah diketahui bisa dipahami. Penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan sebab dan akibat. Dimana kejadian, fenomena umum yang biasa ada di masyarakat dapat dipertanyakan ulang sehingga transformasi besar kemungkinan akan terjadi.

Studi Kasus Penyelidikan

Studi kasus ini berfungsi untuk menyediakan data sebelum melaksanakan penelitian. Misi sesungguhnya dari studi kasus ini adalah agar proses identifikasi dan pengenalan pertanyaan penelitian bisa ditentukan berdasarkan skala prioritas.

Studi Kasus Eksplanatori

Jenis studi kasus ini berguna untuk menuntaskan pertanyaan dari ‘mengapa’ & ’bagaimana’. Studi kasus ini dipakai apabila sudah buntu dengan kejadian yang sulit dijabarkan. Eksplanatori ini memiliki tujuan untuk mengentaskan masalah pada kejadian yang ada dalam skala besar.

Dalam prosesnya studi kasus ini lebih cocok digunakan untuk pada masalah yang bisa dipahami dalam bentuk baku, bukan pemahaman yang berbentuk penafsiran. Sehingga data yang dihasilkan lebih ke data hitungan dimana dalam proses analisisnya lebih pada statistik, Maka dari itu sifatnya cenderung pada kuantitatif.

Pelajari juga: State of The Art

Kesimpulan

Studi kasus seringkali dipakai pada penelitian kualitatif dan kuantitatif pada pendidikan dan ilmu sosial. Misalnya adalah studi kasus pada ranah pendidikan yaitu menyelidiki perkembangan keterampilan berpikir kritis pada siswa SMA yang sudah beralih dari berpikir menghafal menjadi berpikir analitik.

Contoh tersebut merupakan cara yang pas agar studi kasus digunakan sesuai dengan porsi serta tujuan yang ingin diraih. Maka dari itu pengenalan atau identifikasi masalah pada studi kasus menjadi penting.

Sumber:

https://en.wikipedia.org/wiki/Case_study

Laporan Penelitian

Harys
3 min read

Analisis Data

Harys
8 min read

Purposive Sampling

Harys
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *