Paradigma Penelitian

1 min read

Paradigma Penelitian

Menjadikan penelitian sukses dengan hasil yang maksimal merupakan hal yang selalu diusahakan peneliti (ilmuwan). Terdapat faktor yang membuat penelitian bisa sukses dengan hasil yang maksimal yakni dengan menginisiasi penelitian dengan paradigma.

Pengertian

Paradigma adalah pandangan atau perspektif yang saling berhubungan satu sama lain pada sebuah kejadian yang ada di dunia. Para ahli berpendapat esensi dari paradigma merupakan bangunan konseptual filosofis yang menjadi pondasi setiap apa yang dihasilkan manusia.

Sedangkan pada paradigma penelitian adalah kesadaran yang akan membawa peneliti pada metodologi penelitian. Dimana didalamnya mencakup metode, model, aplikasi, konsep dan teori.

Secara singkat pengertian paradigma penelitian adalah bentuk berpikir yang menguraikan cara peneliti dalam memandang informasi dan data (fakta) yang ada di lapangan, serta reaksi/tindakan peneliti pada sebuah konsep, teori, model, aplikasi dan ilmu.

Selain itu menurut (Guba & Lincoln, 1988: 89-115), Paradigma penelitian merupakan bagaimana tindakan seorang peneliti ketika menghadapi problem dalam penelitian dan bagaimana cara mengatur parameter eksperimen. Dimana hal tersebut merupakan hal yang paling mendasar untuk mengatasi setiap masalah dalam penelitian.

Cermati juga: Penelitian Induktif dan Deduktif

Macam-Macam Paradigma Penelitian

Ada tiga paradigma penelitian yakni paradigma Kritis, Konstruktivistik dan Positivistik. Dari ketiga paradigma tersebut konstruktivistik dan positivistik paling sering dipakai oleh peneliti.

Sementara dari aspek dimensinya paradigma penelitian mempunyai dimensi epistemologis, ontologis, aksiologis dan retoris. Epistemologis berkaitan mengenai keterkaitan sebuah penelitian dengan peneliti (ilmuwan). Ontologis berkaitan mengenai karakteristik, fakta dan realita penelitian. Aksiologis berhubungan dengan nilai pada penelitian. Sementara pada retoris berkenaan tentang bahasa yang dipakai pada sebuah penelitian.

Pada metodologi kuantitatif paradigma positivistik kerap menjadi referensi, dimana dalam prosesnya menggunakan deduktif . Ontologis pada kuantitatif akan melihat sebuah kejadian secara objektif yang sangat  terpisah dengan peneliti.

Epistemologi akan memperlihatkan kebebasan yang dipunyai peneliti dalam melakukan penelitian. Penelitian kualitatif akan berkarakter bebas nilai pada aksiologis. Sementara dalam bahasa penelitian didasarkan pada definisi dan tidak bersifat personal.

Pada metodologi kualitatif dalam dimensi epistemologi dipresentasikan dengan hubungan yang dibuat antara subjek yang diteliti dengan ilmuwan (peneliti), dimana dalam prosesnya memakai induktif. Dokumentasi pada penelitian berhubungan dengan pola teori yang dibuat agar ketepatan bisa reliable dan bisa dipercaya. Secara bahasa penelitian ini memakai bahasa tidak formal, yang berarti dalam pembuatanya menggunakan dasar keputusan.

Menurut (Indriantoro & Supomo, 1999: 12-13) Paradigma penelitian terbagi dalam dua macam yakni paradigma penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kedua paradigma tersebut terdapat cara atau metode yang berbeda, yakni metode penelitian kuantitatif serta metode penelitian kualitatif.

Kedua metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, yang menjadikan saat menentukannya peneliti harus memiliki parameter yang jelas. Untuk memandu metode mana yang cocok dalam penelitian berikut diantaranya:

  • Pada metode penelitian kuantitatif parameter yang ditetapkan diantaranya adalah bila penelitian bersifat besar dengan objek penelitian yang memiliki jumlah yang banyak. Selain itu metode ini juga bisa dilaksanakan bila peneliti ingin memperoleh kesimpulan secara umum dan hasil penelitian menggunakan eksperimen empiris.
  • Pada metode penelitian kualitatif, parameter yang digunakan adalah bila penelitian menuntut detail pada rincian yang kritis dan juga memakai instrumen studi kasus.
  • Sementara bila penelitian ingin memperoleh informasi yang rinci, dalam dan khusus pada satu objek penelitian, maka naturalistic approach bisa dipakai.

Baca juga: Kuesioner Penelitian

Bila peneliti bisa memadukan kedua paradigma tersebut dengan benar bukan tidak mungkin hasil penelitian akan lebih maksimal. Terminologi yang sering dipakai dalam perpaduan tersebut adalah triangulation. Perpaduan tersebut harapannya  adalah agar penelitian bisa memiliki hasil yang lebih karena pada paradigma memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Selain itu perpaduan tersebut juga bertujuan agar kelemahan dalam penelitian bisa diminimalisir sesedikit mungkin.

Laporan Penelitian

Harys
3 min read

Analisis Data

Harys
8 min read

Purposive Sampling

Harys
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *