Analisis Risiko

3 min read

Analisis Risiko

Risiko merupakan situasi yang tidak menentu mengenai apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang dalam memutuskan segala kemungkinan yang dipikirkan pada masa ini. Sementara itu manajemen risiko adalah upaya rasional yang bertujuan untuk meminimalkan probabilitas kerugian dari risiko yang sedang dihadapi. Dalam menanggulanginya perlu adanya analisis risiko.

Daftar Isi

Pengertian

Analisis risiko adalah metode untuk mengukur dan mengidentifikasi variabel yang bisa mengancam atau mencederai sebuah kesuksesan sebuah acara, proyek, rencana, program maupun bisnis dalam meraih tujuan.

Selain itu analisis risiko juga merupakan cara analisis yang terdiri dari aspek pengukuran, klasifikasi, komunikasi, kebijakan dan manajemen yang berhubungan dengan risiko yang sedang dihadapi.

Metode analisis resiko bisa digunakan untuk mencegah segala alasan, faktor dan variabel yang bisa menghalangi sebuah aksi dalam mencapai tujuan yang diinginkan oleh individu, organisasi maupun kelompok.

Tahapan Analisis Risiko

Analisis risiko adalah elemen dari manajemen risiko yang didalamnya memiliki tahapan, berikut diantaranya:

  • Pertama adalah mengenali dan memikirkan segala probabilitas dari sebuah kejadian, peristiwa dan kondisi dari yang paling buruk mulai dari sisi internal dan eksternal.
  • Pastikan keterkaitan antara sebab akibat dengan skala, peluang kejadian dan probabilitas efeknya.
  • Evaluasi segala efek yang ada di bawah anggapan dan kemungkinan yang berbeda.
  • Implementasikan metode kuantitatif dan kualitatif untuk meminimalkan kemungkinan bahaya lain dari biaya yang membengkak, kerugian, kecelakaan dsb.

Tahapan analisis risiko yang bisa menjadi bahan referensi selanjutnya adalah dari menteri keuangan Sri Mulyani yang sesuai dengan KMK No. 845/KMK.01/2016:

  • Pertama adalah mendata sistem kontrol internal yang telah dilakukan dari segala risiko yang ada. Contohnya adalah peraturan, SOP dsb.
  • Mengukur tingkat probabilitas adanya risiko berdasarkan parameter yang ada, di mana tingkatan tersebut ada 5 yakni, Hampir Pasti Terjadi, Sering Terjadi, Kadang terjadi, Jarang Terjadi dan Hampir Tidak Terjadi.
  • Mengukur tingkat akibat yang ada jika risiko terjadi. Ada 5 tingkatan parameter akibat yang ada, diantaranya adalah: Sangat Penting, Penting, Moderat, Minor, dan Tidak Penting.
  • Memastikan tingkat risiko. Berlandaskan pengukuran tingkat probabilitas dan akibat, kita dapat memastikan tingkat risiko dengan cara melihat Matriks Analisis Risiko.
  • Membuat peta/denah risiko. Merupakan cara untuk meletakan risiko pada setiap tempat yang relevan dengan matrik analisis risiko. Ini digunakan agar posisi setiap risiko bisa diketahui, apakah risiko dibawah standar garis selera risiko atau berada di luar penerimaan risiko. Berdasarkan matrik yang ada maka risiko akan bisa diketahui dan bisa ditangani lebih dini.

Lihat juga: Purposive Sampling

Tipe Analisis Resiko

Saat pelaksanaanya analisis resiko sangat bergantung dengan data atau informasi yang ada. Sedangkan metode analisisnya bisa berupa kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif, selain itu perpaduan dari ketiga metode tersebut juga bisa dimungkinkan.

Sementara itu level kerumitan dari segi biaya analisisnya dari besar ke kecil adalah kuantitatif, semi kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai tingkat risiko yang ada maka analisis kualitatif bisa dipakai. Selanjutnya untuk perincian mengenai tingkat risiko bisa memakai analisis kuantitatif atau analisis kuantitatif.

Agar lebih jelas, berikut penjabaran mengenai jenis atau tipe analisis resiko.

Analisis Kualitatif

Analisis ini bisa memakai kata kata dalam menjabarkan resiko yang ada atau bisa juga disebut skala deskriptif. Bentuk dari penjabaran skala deskriptif adalah seperti risiko tinggi, risiko rendah dan risiko sedang. Seringkali analisis kualitatif dipakai pada aktivitas skrining awal ketika risiko yang ada harus diperdalam dan diperdetail.

Analisis Semi-Kuantitatif

Analisis ini dalam penjabarannya akan menggunakan angka dengan memberi sebuah nilai. Nilai yang dimaksud harus bisa menggambarkan tingkatan kemungkinan dari risiko yang akan ditimbulkan.

Dalam praktiknya analisis semi-kuantitatif harus dilaksanakan dengan cermat dan hati-hati, ini disebabkan nilai yang akan diciptakan belum tentu merefleksikan situasi objektif dari risiko.

Keakuratan pengukuran akan bergantung pada keahlian orang yang melakukannya. Maka dari itu ketika melakukan analisis semi-kuantitatif diperlukan orang atau tim yang memiliki pengetahuan yang mumpuni dari segi pengetahuan maupun pengalaman.

Analisis Kuantitatif

Analisis ini dalam penguraiannya akan memakai nilai numerik. Hasil yang akan diraih nantinya sangat bergantung dengan ketepatan dan keseluruhan data yang diperoleh. Akibat atau efek yang bisa diukur dengan cara memperkirakan segala probabilitas kejadian dari segala eksperimen yang ada, mulai dari data penelitian terdahulu maupun data sekunder lainnya.

Kemungkinan yang ada seringkali diukur sebagai salah satu atau dua (exposure & probability). Dua variabel tersebut nantinya akan dipadukan untuk memastikan seberapa renda/tinggi level risiko. Level risiko bisa beraneka ragam tergantung dengan tipe risiko yang ada.

Jenis Resiko

Risiko Spekulatif (Speculative Risk)

Merupakan risiko yang terdiri dari dua probabilitas yakni untung atau rugi. Ini bisa ditemui pada pembelian saham, pembelian valas dsb.

Risiko Murni (Pure Risk)

Merupakan risiko yang ada hanya satu probabilitas yakni kemungkinan rugi. Ini bisa ditemui pada bencana alam dan resesi ekonomi.

Risiko Fundamental

Merupakan risiko yang asal muasalnya tidak dapat dilimpahkan kepada satu individu dan mengalami kerugian yang sangat banyak.

Risiko Khusus

Merupakan risiko yang berasal dari kejadian yang dialami sendiri dan kerapkali mudah untuk ditanggulangi dan diketahui akar masalahnya.

Risiko Dinamis

Merupakan risiko yang disebabkan karena ada kemajuan dan perkembangan pada kelompok tertentu seperti kemajuan teknologi, ekonomi dan pengetahuan.

Baca juga: Triangulasi

Metode Menanggulangi Risiko

  • Pertama adalah dengan melakukan penanggulangan dan meminimalisir sedini mungkin mengenai indikasi adanya kerugian.
  • Melangsungkan retensi yaitu dengan cara mentoleransi adanya kerugian dikemudian hari.
  • Melaksanakan kontrol langsung terhadap risiko yang dihadapi.
  • Mengalihkan dan membebankan kepada pihak lain bisa kepada ahlinya atau kepada asuransi kerugian.

Berdasarkan Penyebab/Sumber Adanya Risiko

  • Risiko Internal, yakni risiko yang bersumber dari dalam sebuah instansi, misalnya adalah kecelakaan kerja atau kesalahan manajer, karyawan dsb.
  • Terdapat Risiko Eksternal, yakni risiko yang disebabkan oleh faktor luar instansi, misalnya adalah persaingan, pencurian ataupun penurunan kenaikan harga.

Risiko Jangka Pendek

Merupakan risiko yang dikarenakan ketidakbecusan sebuah instansi dalam menanggulangi masalah yang bersifat pendek seperti kewajiban likuiditas dan ketika adanya agenda mendadak. Maka dari itu untuk menanggulangi risiko jangka pendek, instansi atau individu harus bersikap fleksibel.

Risiko Jangka Panjang

Adalah risiko yang berasal dari instansi dalam menanggulangi masalah jangka panjang, misalnya pada gagalnya penyelesaian utang dan kemampuan untuk menuntaskan sebuah proyek hingga selesai.

Laporan Penelitian

Harys
3 min read

Analisis Data

Harys
8 min read

Purposive Sampling

Harys
3 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *